Catatan TentanG..

artikel (1) bisnis (4) cinta (3) diary (17) have fun aja.. (1) home (11) muhasabah (7) puisi (9) religi (9) renungan (8) umum (4)

Monday, November 2, 2009

MENGGAPAI MIMPI (part 1) -Di Suatu Rabu Malam..Alang-alang-

MENGGAPAI MIMPI (part 1) -Di Suatu Rabu Malam..Alang-alang-
2 Nopember 2009


Mimpi. Hiduplah dengan mimpi..dan IKHLASKAN. Yah, itulah kata kunci yang begitu menginspirasiku malam itu. Berawal dari sebuah diskusi ringan yang biasa kami lakukan menyikapi perkembangan sanggar Alang-alang yang makin hari, makin berkibar. H.Didit Hape, Aku biasa memanggilnya Om Didit, salah satu pemenang Nominasi Heroes 2009 pada program acara Kick Andy, sekitar bulan Februari lalu. Seorang mantan Reporter kawakan di salah satu Televisi nasional, yang sudah lebih dari sepuluh tahun mengabdikan jiwa dan raganya untuk mengentaskan dan mendididk anak-anak jalanan, anak-anak miskin & terlantar yang banyak berkeliaran di sudut-sudut kota Surabaya.

“Naah..iki Rif, yang Om inginkan..wis,Sip iki..!” Begitu spontanitas ala Suroboyoan yang beliau ungkapkan ketika melihat gambar desain bangunan yang Aku ajukan, mengawali diskusi empat-mata malam itu. “Waah..ini baru..ada unsur etnisnya, unsur modernya juga masuk.. Pasti langsung di setujui oleh pak Walikota” Kata beliau menambahkan.
“Pokoknya begitu kita sukses dalam program 10 ini, proposal desain ini langsung kita ajukan ke pak Wali”. Lanjut beliau. Program 10 ini adalah program yang diajukan sanggar Alang-alang dalam memeriahkan peringatan hari Pahlawan 10 Nopember 2009 di Surabaya. Mempunyai arti ’10 anak jalanan akan bermain (pertunjukan kesenian) selama 10 hari, di 10 tempat, dan berakhir pada tanggal 10, pada acara puncak peringatan tanggal 10 Nopember di Tugu Pahlawan, Surabaya. Rencana anak-anak Alang-alang akan manggung bersama beberapa penyanyi dan Grup Band Nasional, seperti Ungu,Wali,dll.

“Kebetulan mas Bambang (Pak.Bambang D.H,Walikota Surabaya)sekarang ini lagi ada kunjungan ke Jepang, khusus melihat penataan Urban Farmer di sana. Nah, begitu dia balik, langsung kita ajukan Desain ini” kata beliau bersemangat sambil melihat-lihat sekali lagi gambar desain yang Aku buat.

Sanggar alang-alang memang berencana membuat suatu wadah baru bagi teman-teman yang hampir selesai belajar di sanggar, dalam bentuk Griya Urban Farming. Satu tahun sebelum anak-anak negeri ini selesai belajar di Alang-alang (umur 18 tahun), mereka harus dibina dengan materi ‘kamandirian’ dan ‘entrepereneur’ di tempat ini. Tema yang di usung dalam unit/griya ini berfokus pada Urban Farming, karena menurut Om Didit, urban farming merupakan salah satu solusi yang unik bagi kota besar seperti Surabaya, dan bisa diterapkan oleh siapa saja, tak terkecuali oleh teman-teman di Alang-alang yang notabene berlatar belakang dari jalanan dan identik dengan ‘keliaran’ & ‘kemiskinan’.

“Ada gambar print outnya ga Rif..?”tanya Om Didit. ”ini Om, sudah saya siapkan” Jawab saya seraya membuka lembar2 gambar yang diminta Om Didit. “Ini akan saya pajang di kamar saya, Rif..” Ungkap beliau.
Hmm..sejenak ku berpikir.. dipajang?? Bukannya belum jadi? Masih dalam taraf desain? Tapi Sebelum akhirnya ku bertanya, Om Didit sudah lebih dahulu menjawab, “Saya biasa memajang apa saja yang menjadi Obsesi Om, Rif. Ketika Om punya suatu impian, apapun entah itu tulisan, foto, gambar, pasti Om taruh di dinding kamar dekat pintu masuk. Biar setiap kali Om datang, pergi dan datang lagi, Obsesi & mimpi itu selalu masuk dalam pikiran Om..”

OOO.. baru ‘ngeH’ Aku mendengar penjelasannya. Terhenyak ku membayangkan betapa perjuangan beliau selama sepuluh tahun ini dan melihat kondisi sanggar Alang-alang sekaranG, pada hari ini. Yaah, semuanya berawal dari sebuah ‘mimpi’. Mimpi-mimpi yang selalu beliau ‘visualisasikan’ dalam alam pikiran serta perasaannya.. Yah, salah satunya lewat media gambar yang ditempelkan itu..cerdas sekali, pikirku..

Sebagaimana yang sudah sering beliau ceritakan padaku, Hasil yang beliau capai bersama Alang-alang sekarang, merupakan buah dari perjuangan yang teramat panjang. Bagaimana dulu awal-awal beliau merintis sanggar ini. Dari sebuah ‘mimpi’ dan filosofi yang terkesan begitu sederhana, namun memiliki makna yang begitu Besar.
Sebagaimana namanya, Alang-alang, anak jalanan sering dianggap masyarakat sebagai sesuatu yang liar, tidak ada manfaatnya kecuali hanya mengganggu tanaman lain dan tak jarang merusak pemandangan. Tapi seliar-liarnya alang-alang, juga ciptaan Tuhan yang pasti ada manfaatnya. Setidaknya alang-alang di pedesaan sering dimanfaatkan sebagai atap gubug, tempat berteduh. Di perkotaan, alang-alang sering menjadi pelengkap dekoratif yang artistik untuk cafe, bar, restoran dan hotel. Bahkan konon akar alang-alang merupakan jamu atau obat mujarab penghilang stress.

Mimpi ini tak mudah dijalaninya. Apalagi untuk mengubah image dan persepsi orang tentang anak jalanan, yang selama ini termarginalkan atau terpinggirkan di tengah kehidupan masyarakat sehari-hari.
Waktu itu hanya ada beberapa anak jalanan, diajaknya satu persatu untuk belajar kesenian. Lambat laun, dengan dukungan beberapa orang tua anak, akhirnya bisa menyewa sepetak tanah milik PJKA di pojokan jalan Gunungsari, sisi barat terminal Joyoboyo, tempat sanggar berdiri sampai sekarang.

Kini ’mimpi-mimpi’ itu telah menuai jadi kenyataan. Sepuluh tahun lebih sanggar alang-alang berdiri, sudah ratusan anak-anak liar menjadi saksi buah didikan dan keikhlasan beliau. Anak Negeri (begitu Om Didit menyebut mereka), yang dulunya anak yang liar,binal,jorok,kumuh dan susah diatur, setelah dibina di sanggar Alang-alang berubah perilakunya menjadi anak yang santun, bersih, sehat dan lebih berbudaya. Bahkan, ketika pertama kali Aku bertemu dengan anak-anak ini, Aku bisa ’terenyuh’ menahan tangis, takjub-haru menyaksikan betapa santun dan ’indahnya’ perilaku mereka. Entah kekuatan apa yang mendorongku untuk pergi sendirian ke tempat ini untuk pertama kalinya waktu itu. Dan ketika itu hatiku sudah mengatakan ’naah, ini yang aku cari’. Tempat di mana aku menemukan kekuatan cahaya yang maha dahsyat ini.

Sepertinya, hal ini jugalah yang membuat Ibu Muetea Hatta (Menteri Pemberdayaan Perempuan) sampai menangis terharu, ketika berjumpa untuk pertama kalinya dengan anak-anak Alang-alang dalam rangka peresmian program baru Alang-alang, BIAN (Bimbingan Ibu dan Anak Negeri), awal Oktober lalu. Anak-anak yang notabene miskin ini bahkan sempat menitipkan sumbangan seadanya untuk korban bencana gempa Padang, dimana Bu Muetea waktu itu akan pergi ke sana. Bahkan Sang Ibu berjanji, akan menyampaikan dan menceritakan ’kenangan’ & ’ketakjuban’nya bersama Alang-alang pada Presiden RI secara langsung.

Sungguh adalah sesuatu mukjizat, ketika dua orang menteri negara (salah satunya, Adhyaksa Dault) telah mau meluangkan waktunya di sebuah tempat yang sangat sempit dan ’teramat sederhana’ aku pikir, untuk ukuran kunjungan kenegaraan. Bahkan sampai mereka bisa meneteskan air mata..

Dan ini semua tak lepas dari sebuah ’mimpi’. Mimpi-mimpi Om Didit yang selalu beliau visualisasikan di alam pikiran-perasaan.. baru kemudian tindakannya mengikuti..

Ketika beliau mulai mengkonsep program BAP (Bimbingan Anak Perawan) misalnya, beliau selalu mulai dengan ‘mimpi’ yang tertuang dalam konsep-konsep yang selalu beliau tulis dan tempelkan (baca: visualisasikan) di dinding kamarnya. Bimbingan Anak Perawan sendiri merupakan bimbingan yang dikhususkan untuk anak perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan anak perempuan korban trafficking. Alhasil, Bimbingan Anak Perawan menjadi pemenang pertama dalam salah satu program sayembara tingkat Dunia yang diselenggarakan ILO.

Begitu pula Bimbingan Anak Berbakat (BAB). Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan khusus bagi anak-anak yang mempunyai minat & bakat dibidang seni dan olahraga. Dengan ’mimpi-mimpi’, kesungguhan dan sekali lagi ’KEIKHLASAN’ beliau, di luar dugaan, anak-anak Alang-alang yang notabene dulu dianggap sebagai sampah masyarakat ternyata mampu meraih prestasi yang sangat membanggakan.
Telah berulang kali, Anak-anak Alang-alang meraih Juara lomba seni musik dan kerajinan di tingkat lokal dan nasional. Diundang diberbagai festival kesenian, bahkan sampai tingkat nasional di hadapan Presiden RI.
Tak mau kalah, Boxing Camp Alang-alang, satu-satunya sasana tinju milik anak terlantar, yang hanya berlatih di jalanan di malam hari ini telah banyak meraih Juara di berbagai kejuaraan tinju junior, baik kejuaraan daerah maupun kejuaraan nasioanl. Sampai-sampai, Menpora Adhyaksa Dault menulis catatan kecil tentang Alang-alang Boxing Camp:
Untuk Anak-anakku di Alang-alang BC
Hidup Hanya Sekali
Gunakan Tuk Mengabdi
Pada Ilahi Rabbi
Dan Mari Kita Bangun Negeri
Olahraga Jaya Giri
Syurga Tujuan Abadi!!

Seiring prestasi dan puluhan penghargaan yang diraih, sanggar Alang-alang makin hari makin dikenal publik, tidak hanya sampai tingkat Nasional, nama sanggar Alang-alang bahkan telah menembus perhatian di tingkat Internasional. Karena konsistensinya, puluhan bantuan baik dari dalam maupun luar negeri masuk, salah satunya dari UNICEF dan ILO. Tapi ini semua tak akan meluluhkan ’mimpi-mimpi’ Om Didit, Sang Bapak anak jalanan untuk terus berbenah dan meningkatkan kualiatas pendidikan anak-anak ini.

Aku pikir, Sekali lagi disinilah kuncinya..
Selalu dimulai dari sebuah MIMPI, selalu diVISUALISASIkan dan dilakukan dengan kesungguhan & ‘KEIKHLASAN’.

Ketika Aku mengungkapkan, ”Om, saya punya satu ’impian’. Mungkin ga, kedepannya Alang-alang bisa Mandiri mengurus dirinya sendiri. Tidak perlu meminta bantuan dari luar. Manajemennya dikelolah secara bagus...”. Belum selesai aku meneruskan mimpi-mimpi dalam benak ini, Om Didit langsung menjabat tanganku erat, seraya meneruskan kata-kataku, ”Itu juga yang menjadi keinginan Om, Rif.. Om Sangat setuju. Ke depannya kita harus punya manajemen yang dikelolah secara professional, mungkin seperti YDSF. Kita tidak akan lagi meminta bantuan, tapi justru akan jadi Funding (pemberi bantuan).”

Wow..ternyata kita satu hati-pikiran-semangat. Bersyukur sekali rasanya Aku bisa mengenal beliau dan akhirnya bisa menjadi ’Bagian’ dari sebuah ’Perjuangan’ yang tak pernah mengenal imbalan ini.
Semoga ’mimpi-mimpi’ ini terus berkibar dan tiada pernah luntuR hingga akhir zaman.

UNTUKMU SAUDARA-SAUDARAKU DI ALANG-ALANG..
I LOVE U ALL



--by Arif Affandi,2009--

Sunday, October 18, 2009

DEMI ALLAH.. AKU MENCINTAIMU.. -Bagaimana Cara Mempertahankan Cinta?

Bagaimana Cara Mempertahankan Cinta ?


Agar cinta ini menjadi kuat dan bertahan lama, maka harus dilakukan beberapa langkah berikut ini :

Menyatakan Cinta

Hal ini tidak hanya bisa melanggengkan keakraban, memperkokoh kasih sayang, mempertebal rasa cinta, menyatukan kata, dan mempererat hubungan sesama muslim. Tapi juga bisa melenyapkan keretakan dan kedengkian. Dan ini merupakan bagian dari wujud keindahan syari’at.

Dari Abu Dzar ra, ia mendengar bahwa Rasulullah saw. Bersabda :

“Jika seorang dari kalian mencintai saudaranya, hendaklah ia datang ke rumahnya dan kabarkanlah padanya bahwa ia mencintainya karena Allah.”

Monday, October 5, 2009

AKU bukanlah AKU


AKU bukanlah AKU...
05 Oktober 2009


Ku-lihat tadi seorang Aku,
Di sana ia habiskan siangnya..
Pikiran & peluhnya bercucur di sana
Katanya sih untuk perjuangan agama..?

Kulihat lagi-sekali lagi
Aku bergerak,
...
ternyata dada ini penuh sesak’
diukir penat, keruwetan menjamak

Belum lagi ini sudah
Yang lain minta menyudah..
Yang itu sudah mentadah..

Aah,..
Ribet banget ini hari
Berkakuan fikir dan penat
Darahku mengental pekat
Tak tau lagi nama Tuhan-’INGAT’
...

Kucoba beranjak ke pojokan sana-bersila
Muncul tanya,
Adakah ini Aku?
Yang terbiasa penuh redam-tenang?
Tak pernah kaku pikiran..?
Adakah ini tadi AKU?
...

Masih Kulihat seorang di pojokan sana
Kali ini Ku berdiri, membungkuk-duduk-sujud
Bergerak laiknya orang-orang yang bersamanya
Diulang-ulangnya gerakan2 aneh itu..
Tapi Ku-tak tahu, kenapa Aku melakukan itu

Katanya..
Inilah yang namanya sembahyang
Caranya menyembah pada Sang Hyang
Caranya komunikasi-bicara sama Tuhan

Ku pikir lagi..
Apa yang sudah Aku omongkan..Pada-Nya..?
Tuhan..?
Adakah Aku berbicara dengan-Nya..?
Bukankah Ku-lihat tadi hanyalah ...
Onggok-wadag tampak bergerak ??

Lalu dimana tadi AKU?
...

Aaah.. tambah binGung Aku..!
...

Masih kulihat Aku duduk termenung di pojokan shaff
Matanya memerah, habis menangis rupanya Aku
Agaknya Ku mulai sadari ini..
Sebuah arti
...

Ternyata AKU,
Aku bukanlah yang kala Ku-lihat bekerja siang-malam,
Aku bukanlah yang Ku-lihat kala sembahyang,
Aku bukanlah yang Ku-lihat-kupahami sebagai AKU,
Karena memang ternyata..
AKU bukanlah AKU
...


Tiba-tiba...
Keesokan hari
Masih di langgar itu
Kulihat banyak sekali orang berkerumul di sana
Ku coba bertanya
...
Ternyata telah ditemukan seonggok ’mayat’ di shaff depan
Apik benar – kaku dalam ’sujud’nya..
Ku tanya- Ku lihat lagi
Mayat siapakah gerangan..
SubhaanaLlaaH,
Ternyata..
Ini ternyata ’mayat’ arif,
arif affandi..!
Ya..’mayat’-Aku..!
...

Ku berpikir, Lalu..
Dimanakah ’AKU’ sekarang..?

Siapakah sejatinya ’AKU’..??

AKU telah bersama-Nya, Tuhan
...
...
...


...
Sejatinya,
AKU hanyalah ’JIWA’
Yang ’Hidup’ dalam onggok-wadag tampak bergerak
...
Hanya ketika Ku-ingat nama Tuhanku,

Ku akan ’Mati’-tak berarti
Dalam onggok-wadag tampak bergerak
Ketika Ku-lalai dari mengingat-Nya..



--by Arif Affandi,2009--

Monday, September 28, 2009

Hidup dengan Cahaya Hati (part 1)

Tag: artikel,diary,religi,umum

also posted at: http://www.facebook.com/arifaffandi

Hidup dengan Cahaya Hati (part 1)
28 September 2009


Sebuah film tengah ditonton banyak orang malam itu..Ketika Cinta Bertasbih 2..menarik sekali.. Sebuah cerita tentang romantisme dan.. tau sendiri laah critanya..
....
Tapi bukan, bukan tentang isi ceritanya yang menggelitik hatiku untuk kembali menulis..
Sejenak kuperhatikan cahaya yang keluar dari mesin proyektor di ruang atas. Dari sebuah kepingan CD yang berisi rekaman film, keluar lewat cahaya dan akhirnya muncullah sebuah film yang bisa dinikmati banyak orang.

Hmmm..ternyata ini..!
Ternyata kita juga sama.. Manusia juga tengah membuat film..Film yang berisi tentang segala perilakunya, tindakan dan aktivitasnya mulai bangun tidur sampai tidur lagi, dan begitu seterusnya setiap hari sampai dia mati.

Dan ternyata..film2 yang tengah kita buat setiap hari itupun berasal dari sumber yang satu, ada di dalam diri kita masing-masing..apa itu? Jawabannya adalah ’HATI’. Sebagaimana sebuah film di bioskop tadi, Hidup kita sesungguhnya adalah cahaya yang keluar dari proyektor di ruang hati kita.
Jadi setiap apa yang kita lakukan, hasil apapun yang kita dapatkan, kesuksesan & kegagalan hidup, kekayaan, kemiskinan, sakit, sehat, kesulitan, kemudahan, semuanya bersumber dari ’hati’ kita. Kita ingin jadi orang seperti apapun, entah pengusaha, karyawan, buruh, petani, pengangguran sampe gelandangan pun itu tergantung pada ’hati’ kita. Simpelnya, cerita apapun yang akan kita buat dalam mengarungi hidup dapat kita ubah dan tentukan sendiri dengan ’hanya’ mengganti hati (baca: perasaan) kita, semudah ketika kita mengganti keping CD dari tempatnya. Nah..Loooh..ko bisa..?

Saturday, September 26, 2009

‘where is Allah in my Heart?’

‘where is Allah in my Heart?’
25 September 2009


Dimana Allah SWT dalam Hati kita? Renungkan dan pikirkanlah kalimat ini, Saudaraku. Karena Ali bin Abi Thalib ra, pernah menyifatkan keadaan para shalihin di zamannya dengan mangatakan:
“azhumal khaliqu fii quluubihim, fashaghura maa duunahu fii a’yunihim” (Sungguh Keagungan Allah telah mendominasi dinding hati mereka, Karenanya menjadi kecil dan tidak berartilah di mata mereka, selain Allah).

Para sahabat dan salafussalih, Mereka menjadi besar karena telah meyakini kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kedudukan mereka menjadi tinggi, karena telah meninggikan Allah SWT. Jiwa mereka telah sibuk dengan hanya mengagungkan Allah SWT, sehingga mereka menjadi tidak takut kecuali karena Allah, menjadi tidak tenang kecuali bila dekat kepada Allah, menjadi tidak memiliki tempat bersandar kecuali kepada Allah, menjadi tidak mempunyai tempat bergantung kecuali Allah. ‘KEAGUNGAN’ Allah telah ‘meRAJAi’ hati mereka.

Monday, September 21, 2009

Ketika kita Berlabuh

Ketika kita Berlabuh
30 Maret 2009


Dunia,
Sandaran,
Labuhan
...

Di sini dunia
Kita hanya inginkan isi kapal, bekal

Hanya sebentar saja,
Mungkin hanya sehari
Atau setengah hari
Kita kan pergi lagi

Isi kapal dengan sebanyak bekal

Di sana
Lautan luas tiada tepi
Perjalanan panjang kawan
...
Sebuah hamparan
keabadian

Bahkan kita semua akan ke sana

Di sana,
kita berhenti untuk kekal
Isi kapal dengan sebanyak bekal
Karna pasti kita di sana akan ada sesal

Akan ada tangis beribu
Orang-orang yang minta kembali berlabuh

Tapi tak bisa kawan,
Cukuplah ini Tuhan kasih kesempatan
Jangan pernah siakan
Cukup sekali ini sandaran, labuhan

Isi dan isi terus kawan,
Karna pasti, kita di sana akan ada sesal
...



--by Arif Affandi,2009--

Menjadi ’Cengeng’

Menjadi ’Cengeng’
Januari 2009


Barusan ku masih bisa ketawa
Lepas saja tanpa berasa

Tapi di langgar kini
Jadi termenung sendiri

Tak terasa mata tlah merah
Berambah merah jua makin lama

Muncul setetes buih-bening-linang

Dari Chairil Anwar untuk arif affandi

Dari Chairil Anwar untuk arif affandi


Ada tanganku, sekali akan jemu terkulai,
Mainan cahya di air hilang bentuk dalam kabut,
Dan suara yang kucintai ‘kan berhenti membelai.
Kupahat batu nisan sendiri dan kupagut

Kita – anjing diburu –
hanya melihat sebagian dari sandiwara sekarang
tidak tahu Romeo & Juliet berpeluk di kubur
atau di ranjang
lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu
keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat

Dan kita nanti tiada sawan lagi diburu
Jika bedil sudah disimpan, Cuma kenangan berdebu;
Kita memburu arti atau diserahkan kepada anak lahir sempat.
Karena itu jangan mengerdip,tatap dan penamu asah,
Tulis karena kertas gersang, tenggorokan kering sedikit mau basah!


--Ch.Anwar-- 1946

Thursday, September 17, 2009

I LOVE U.. RASULULLAH

Menaati perintah-Nya itu baik.
Mengikuti sunnahnya itu juga baik.
Hanya saja, itu semua tidak cukup.

Sering kita melupakan satu hal. Apa itu?
Mencintai Sang Nabi dengan sungguh-sungguh.

Sejenak, tolong kita jawab:
- Pernahkah kita betul-betul merindukannya?
- Pernahkah kita berharap kehadirannya dalam mimpi kita?
- Pernahkah kita bercerita tentangnya dengan begitu bersemangat?
- Pernahkah hati kita tergetar saat orang lain menyebut namanya?
- Pernahkah kita betul-betul menangis karena dia?
- Seringkah kita bershalawat kepadanya di tengah-tengah kesibukan kita?

Tolong juga dijawab:
- Jangan-jangan kita lebih merindukan pasangan kita?
- Jangan-jangan kita lebih berharap kehadiran almarhum orangtua kita daripada dia, dalam mimpi kita?
- Jangan-jangan kita tidak pernah menangis karena dia?
- Jangan-jangan...

Dulu, seorang sahabat pernah berkata kepada Sang Nabi, ”Aku mencintai engkau sama seperti aku mencintai diriku sendiri.” Lantas, bagaimana tanggapan Sang Nabi? ”Itu tidak boleh. Kamu mesti mencintai aku melebihi cintamu terhadap dirimu sendiri.” Di kesempatan yang lain, seorang lelaki yang biasa-biasa saja amalannya pernah dijanjikan surga oleh Sang Nabi. Kenapa? Karena ia begitu mencintai Sang Nabi.

Sungguh, air mata kita tidak pantas menetes untuk apapun, untuk siapapun, kecuali untuk Dia dan dia. Sungguh, kita tidak pantas mengidolakan dan meneladani siapapun, kecuali dia (Walaupun kita boleh belajar dari siapapun). Yah, inilah yang sesungguhnya. Dan ingat juga, kelak kita akan dikumpulkan dengan orang-orang yang betul-betul kita cintai. Nah, apakah dia orang yang betul-betul kita cintai?

........

Wednesday, September 16, 2009

arti nama orang-orang Jawa ...

Dibalik nama-nama pria Jawa sesungguhnya ada harapan tertentu dari orangtuanya, agar anaknya kelak bisa sesuai yg diharapkan.
>
>Contohnya :
>
>Pandai menanam bunga, diberi nama
>Rosman.
>
>Pandai memperbaiki mobil, diberi nama
>Karman.
>
>Pandai main golf, Parman.
>
>Pandai dalam korespondensi, Suratman.
>
>Gagah perkasa, Suparman.
>
>Kuat dalam berjalan, Wakiman.
>
>Berani bertanya, Asman.
>
>Ahli membuat kue, Paiman.
>
>Pandai berdagang,
> Saliman.
>
>Pandai melukis, Saniman.
>
>Agar jadi orang kaya, Sugiman.
>
>Agar besar nanti pandai cari muka, Yasman
>
>Suka begituan, Pakman
>
>Suka makan toge goreng, Togiman
>
>Selalu ketagihan, Tuman
>
>Suka telanjang, Nudiman
>
>Selalu sibuk terus, Bisiman
>
>Biar pinter main game ..... Giman
>
>Biar bisa sering cuti .... Sutiman
>
>Biar jadi juragan sate .... Satiman
>
>Biar jadi juragan trasi .... Tarsiman
>
>Biar pinter memecahkan problem ....
>Sukarman
>
>Biar kalau ujian ndak usah mengulang ....
>Herman
>
>Biar pinter bikin jus .... Yusman
>
>Biar jadi orang yang berwibawa .... Jaiman
>
>Biar jadi pemain musik .... Basman
>
>Biar awet muda .... Boiman
>
>Biar pinter berperang .... Warman
>
>Biar jadi orang Bali.... Nyoman
>
>Biar jadi orang Sunda .... Maman
>
>Biar lincah seperti monyet .... Hanoman
>
>Biar jadi
> orang Belanda .... Kuman
>
>Biar tetep tinggal di Jogja .... Sleman
>
>Biar jadi tukang sepatu handal .... Soleman
>
>Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin .... Delman
>
>Whahahahaha. ....

Saturday, September 5, 2009

Di Dekat Cahaya..

Di Dekat Cahaya..
25 Nopember 2008


Di sini..
sepi sendiri
dalam sesak
kumasih tetap sepi..

ada apakah gerangan..?
adakah hati ini sedih..?
jawabnya..
iya..

tapi bukan,
bukan karna cinta yg meluka,
bukan pula karna ada dihina,
keterasingan manungsa

hati ini pilu
luruh
sendu
rusuh
malu
...

Cintanya tak pernah habis sendat
Tapi ku tak kuasa dekat


Betapa cahaya itu selalu datang
Menerang
Aku hanya diam tak bergerak
Sedikitpun tidak
....

Ku tetap dalam gelap
Masih terasing dari cinta
Yang sebenarnya begitu dekat
Tapi ku tak kuasa kudekat


by Arif Affandi,2008

Friday, August 28, 2009

Tujuh Jurus Dahsyat Marketing Revolution

Tujuh Jurus Dahsyat Marketing Revolution
Minggu, 29/07/2007

www.seputar-indonesia.com
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

ADA tujuh jurus dalam Marketing Revolution yang saya ajarkan. Jika Anda melakukannya secara optimal,Anda akan mendapatkan hasil dahsyat

Jika Anda melakukannya secara optimal,Anda akan mendapatkan hasil dahsyat :

- Kita harus fokus pada Ultimate Advantage,Sensational Offer, dan Powerful Promise (USP)

- Melakukan lima usaha marketing

- Semua tindakan harus terukur dan tes yang terkecil terlebih dahulu

- Faktor kali (Tipping Point)

- Produktivitas yang terkait penghasilan

- Monitoring

- Prinsip harga,paling murah atau gelap

Fokus pada USP

Jika dalam marketing normal/ secara umum, USPadalah : U = Unique, S = Selling, P = Proposition.Maksudnya, dalam melakukan suatu proses pemasaran, kita harus memiliki perbedaan dengan yang lain.

Namun,dalam hal ini,USPbagi saya merupakan salah satu kunci kesuksesan Marketing Revolution. Adapun yang saya maksud USPdi sini adalah : U = Ultimate advantage, S = Sensational offer, dan P = Powerful promise Singkatan USP ini pertama kali saya dapatkan dari Mark Victor Hansen dan Robert G Allen dalam bukunya One Minute Millionare.

Dalam melakukan suatu usaha,kita harus terlebih dahulu mengetahui secara jelas keunggulan apa yang kita miliki dibanding yang lain.Misalnya kita sama-sama membuka warung soto. Pertanyaannya adalah, mengapa seseorang harus membeli soto di restoran kita? Mengapa tidak di tempat yang lain?

Kuncinya, kita harus mempunyai keunggulan. Jika kita sudah tidak mempunyai keunggulan dan sama dengan yang lain,kita disebut bergerak dalam bidang usaha komoditas. Kalau kita bergerak dalam bidang komoditas, sulit bagi kita memperoleh keuntungan lebih besar. Sebab, margin yang kita peroleh sangat tipis.

Saran saya, supaya Anda tetap mempunyai keunggulan dibanding dengan yang lain, ada dua hal yang bisa dilakukan,yaitu :

1.Diubah

2.Ditambah Misalnya kita berjualan soto.Jika kita sudah bisa merasa bahwa semua soto itu sama dengan yang lain, maka yang kita pikirkan pertama kali yaitu,apa ultimate advantage restoran soto kita dibanding yang lainnya?

Kita bisa mengatakan yang kita jual merupakan soto dengan potongan daging lebih besar, dipotong miring dengan irisan terlihat bagus,dan menggunakan daging dari bagian dada sebelah kanan.Ditambah lagi dagingnya terasa empuk dan penuh bumbu.

Karena itu, bisa dipasang sebuah spanduk besar di depan restoran yang berbunyi, "Soto kami menggunakan daging dari bagian dada sebelah kanan,putih, dan mulus.Dijamin enak dan lezat!".

Saya yakin akan banyak orang tertarik dengan promosi seperti itu karena kita mampu memberikan suatu ultimate advantage dibanding restoran soto lainnya. Kalau kita memang benar-benar mampu memberikan jaminan rasa dan kualitas tinggi, tentu saja kemungkinan jumlah pengunjung yang akan membeli soto juga lebih banyak. Selain itu, kita juga bisa mulai mengubah besar kecilnya menu yang ditawarkan.

Mungkin juga mengubah variasi menunya,dan masih banyak lagi. Pada intinya harus mulai bisa mengubah dan atau menambah. Harus selalu mencari Ultimate Advantage produk atau jasa yang kita tawarkan. Harus memiliki keunggulan dibanding produk lainnya. Ketika saya diwawancarai seorang wartawan dari majalah pria terkemuka, wartawan itu menanyakan dengan serius kepada saya."Apa sebenarnya kelebihan Pak Tungdibandingpembicaralainnya?".

Maka saya menjawab, saya mempunyai tiga kelebihan yang merupakan Ultimate Advantage. Pertama,ilmu saya adalah street smart. Artinya, saya mengajarkan dari apa yang sudah saya praktikkan terlebih dahulu. Sedangkan pembicara lain bisa jadi mereka hanya belajar dari buku baru, kemudian diajarkan, meskipun belum mempraktikkannya terlebih dahulu.

Kedua, cara penyampaian saya me-nyenangkan dan membuat orang semangat.Ketiga,daya tahan saya sangat kuat.Contohnya, pada saat saya mengadakan seminar Financial Revolution, pada hari pertama (Jumat) mulai dari pukul 18.00 dan selesai pada pukul 02.00 pagi.Keesokan harinya mulai dari pukul 09.00 pagi dan selesai pada pukul 03.00 pagi.

Kemudian pada hari ketiganya (Minggu), acara seminar dimulai dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 20.00 malam.Suara saya bisa terus tetap lantang dan tetap selalu bersemangat. Dan terakhir ini, bahkan dalam satu bulan, saya bisa mengadakan 52 seminar dengan suara dan kekuatan yang senantiasa dahsyat.Sedangkan pembicara yang lain mungkin di awal-awalnya sangat bersemangat, tetapi setelah sehari penuh mereka mulai kurang bahkan tidak semangat lagi dalam penyampaiannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Ultimate Advantagedapat dicontohkan sebagai berikut. Jika kita hidup,itu merupakan keunggulan dibandingkan dengan yang mati (misalnya karena akibat kecelakaan pesawat). Tapi kalau semua hidup,berarti hidup sudah bukan merupakan suatu keunggulan. Kemudian kalau kita berperilaku jujur, itu adalah keunggulan dibanding jika yang lainnya tidak jujur.

Tapi jika semuanya jujur,kita berarti tidak mempunyai keunggulan lagi.Karena itu, kita harus mengetahui kunci,apa yang menjadi keunggulan kita, ataupun produk yang kita miliki,atau bisnis yang kita jalankan dibandingkan dengan yang lain? Ingin mengetahui penjelasan lebihlanjut mengenai tujuh jurus dahsyat dalam Marketing Revolution untuk membuat hasil yang dahsyat dalam usaha atau perusahaan Anda?

Terus ikuti artikel-artikel Marketing Revolution saya di Harian Seputar Indonesia (SINDO) ini.Temukan berbagai aplikasi lebih lanjut mengenai ke-7 jurus tersebut.SALAM DAHSYAT!.

Tung Desem Waringin
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia The most Powerful People and Ideas in Business 2005
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Thursday, August 13, 2009

KAYA itu Mudharat..? No Way.. But RICH is Duty..

Islam memang beda. Islam memiliki teladan utama yang kaya dan Islam serius menganjurkan penganutnya untuk kaya. Ini terbukti pada keteladanan Nabi Muhammad, istrinya, dan sahabat-sahabatnya. Sebut saja, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan Mushab bin Umair. Mereka benar-benar entrepreneur! Dan mereka benar-benar kaya!

Perlu dicatat, kalau Nabi Sulaiman dan Nabi Yusuf kaya dengan menjadi raja dan menteri, maka Nabi Muhammad kaya dengan menjadi entrepreneur. Ternyata, inilah cara paling masuk akal bagi seluruh umat manusia di segala zaman untuk mendapatkan kekayaan. Yap, dengan menjadi entrepreneur. (Berapa persen sih peluang menjadi raja atau menteri? Kecil ‘kan?)

“Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.” Itulah pesan penting Sang Nabi. Kenapa? Karena kekayaan dapat memudahkan kita dalam beribadah. Sebaliknya, kefakiran itu dapat mendekatkan kita dengan kekufuran.

Dengan kekayaan kita bisa bersedekah, berzakat, berhaji, berumrah, menafkahi keluarga, mencukupkan kebutuhan ahli waris, mencari guru-guru (mursyid), menuntut ilmu, menegakkan ekonomi syariah, membangun sarana umat, dan meningkatkan bargaining position umat. Itu semua dianjurkan bahkan diwajibkan, hoi !!!

By the way, adakah satu ayat atau hadist saja yang menganjurkan kita untuk miskin? Setahu saya, tidak ada. Yang ada hanyalah ayat atau hadist tentang bagaimana menyikapi kemiskinan. Namun, adakah ayat atau hadist yang menganjurkan kita untuk kaya? Saya bisa menunjukkan beberapa. Hm, masih mau miskin?

Thursday, August 6, 2009

CARA TERDAHSYAT MENAIKKAN & MEM-BOOMING-KAN OMZET PENJUALAN HINGGA 70.000%

Ini adalah salah satu kisah dari teman saya sekaligus guru saya, tentang bagaimana cara menaikkan dan memboomingkan omzet penjualan dari bisnis/usaha kita hingga mencapai 70.000%. Berikut ceritanya:

Minggu yang lalu, bisnis saya booming gila-gilaan. Target omzet sekian milliar yang harusnya dicapai dalam waktu 2,5 bulan, ternyata cuma perlu waktu 1 minggu. Partner, investor, dan kompetitor saya sampai terheran-heran. Padahal dari segi promosi, tenaga penjualan, dan jam terbang, saya sangatlah minim (untuk bisnis tersebut). Kalah jauh sama kompetitor. Nah, apa rahasianya?

Dengan segala kerendahan hati (mohon doanya agar saya tetap ikhlas dan bebas riya), apa yang saya lakukan sebelumnya hanyalah berderma. Sebut saja, sedekah. Orang sales saya juga melakukan itu. Walaupun kami berdua berbeda agama. Yah, orang ateis sekalipun yang berderma, Yang Maha Memberi pasti akan memberi orang tersebut. Soalnya, ini adalah hukum kausalitas yang universal.

Derma, sumbangan, dan sedekah terutama kalau jumlahnya jor-joran (makanya pakai otak kanan, jangan banyak mikir), memang dapat berperan sebagai:
- cash machine, karena memudahkan rezeki kita
- dokter pribadi, karena memelihara kesehatan kita
- bodyguard pribadi, karena menjaga kita dari bala
- asisten pribadi, karena memudahkan urusan-urusan kita

Berdasarkan hukum kausalitas dari-Nya, niscaya rezeki kita akan diganti dan dilipatgandakan 2 kali, 10 kali, atau 700 kali lipat. Seberapa besar, yah, itu tergantung tingkat keyakinan kita masing-masing dan perkenan dari-Nya.

Setelah mendengar cerita ini saya langsung teringat firman Allah, yang artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (al-baqarah:261)

Ya, dalam ayat ini Allah berjanji memberikan balasan tidak hanya 2 kali atau 10 kali, tapi sampai 700 kali lipat. Atau dalam istilah bisnis keuntungannya mencapai 70.000 %. WOOOWWW.. mana ada investasi yang Sebesar dan Sebaik ini. Dan ternyata caranya cukup mudah, Nafkahkan Harta kita di jalan Allah (Sedekah), pasti kita akan mendapatkan lipat ganda sampai 70.000%, dan ini sudah dibuktikan oleh teman saya di atas. Subhanallah, Janji Allah pasti benar. Hmm gimana, siapa mau coba? Lakukan Sekarang Juga.!

by arif affandi

Rahasia 700 Tahun untuk INDONESIAKU..!!!

Ada satu fenomena menarik:

--- Pada 700 tahun yang pertama, tepatnya pada abad ke-7 negeri ini pernah jaya. Kita mengenalnya sebagai Sriwijaya.

--- Dan 700 tahun pun berlalu. Pada 700 tahun yang kedua, tepatnya pada abad ke-14, negeri ini kembali jaya. Kita mengenalnya sebagai Majapahit.

--- Dan 700 tahun pun berlalu. Sekarang, pada 700 tahun yang ketiga, tepatnya pada abad ke-21, semestinya negeri ini kembali jaya. Kita terlanjur mengenalnya sebagai Indonesia.

Sungguh, siklus jaya 700 tahun ini amat kami yakini. Itu pula yang spiritualis Ary Ginanjar yakini. Bahkan motivator Malaysia, Billi Lim, terang-terangan menegaskan kepada kami bahwa bintang Asia berikutnya adalah Indonesia. Bukan China! Bukan India! Bukan pula Malaysia –negerinya Billi Lim! Salah satu alasannya, krisis ekonomi yang tiada henti dan bencana alam yang silih berganti telah menempa stamina kita. Bagaimana menurut Anda?

Semangat Ramadhan! Semangat kemerdekaan!

source: www.ipphosantosa.com

Monday, July 27, 2009

TK vs. Kampus, Mana Yang Lebih Baik?

GAWAT!!! Otak kanan begitu diabaikan. Terutama di dunia pendidikan. Pendidikan konvensional –mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi– selalu dan terlalu mencerdaskan otak kiri. Terlebih-lebih pendidikan paska sarjana. Maklum saja, para perumus kurikulum ‘kan dominan otak kirinya. Padahal 80% kesuksesan itu ditentukan oleh otak kanan. (Jadi, sungguh beruntung Anda yang telah bergabung di grup ini, hehehe! Right?)

Hanya proses pembelajaran di playgroup dan TK yang masih menaruh perhatian pada otak kanan. Dan jadilah anak kecil itu ‘model’ dalam hal pengamalan otak kanan: kreatif, imanjinatif, berani mencoba, dan action-oriented. Jamaknya, semakin dewasa seseorang, semakin kiri orientasiya. Benar juga wejangan Pablo Picasso, “Pada dasarnya, semua anak kecil adalah seniman. Dilemanya, saat ia tumbuh dewasa, bagaimana mempertahankannya.”

Friday, January 9, 2009

Demi Waktu

Demi Waktu
2 Januari 2009

Aku berpikir:
Kenapa rasanya seperti kemaren saja
Baru kemaren kayaknya ku bisa ketawa
Blusuk sini – blusuk sana
Bersama mereka yang dihantam hingar-bingar masa muda

andai ku masih kanak
kupasti merengek pada bapak:
”critanya jelek bapak!,
Masak lakon cuman begini..?”
Biar dia alur smua ganti

Tapi kita di sini...
Seperti itu tak mungkin jadi
Karna dunia tak bisa berganti
Hanya bergulir ikuti siang-jadi malam, malam-jadi siang

Kita hanya ikuti poros roda berputar

Entah detik-jam berapa ini kelar
...


by Arif Affandi, 2009